Friday, August 20, 2010

Waspada Thailand!

Bulutangkis.com - Negara-negara raksasa bulutangkis saat ini seperti Malaysia, Denmark, China, Korea dan tentunya Indonesia harus mulai waspada karena dominasinya sangat mungkin segera ditenggelamkan kekuatan lama yang bangkit kembali, Thailand.

Di masa lalu Thailand pernah menjadi runner-up ajang bergengsi Piala Thomas pada tahun 1961. Ketika itu negeri Gajah Putih dihentikan kekuatan Indonesia yang diantaranya bermaterikan Tan Joe Hok dan Ferry Sonneville dengan skor 3-6. Setelah itu hanya sesekali nama-nama pemain Thailand mengejutkan seperti Bonsak Polsana, Pramote T, Sudket. P, Songphon Anugritayawon dan beberapa pemain putri. Namun mereka belum sampai ke level tertinggi bulutangkis dunia.

Beberapa tahun mendatang, Thailand diprediksi akan mampu mengusai bulutangkis dunia kembali dengan diidintifikasikan oleh jayanya para yunior Thailand saat ini. Ajang olahraga yunior terbesar dunia, Youth Olympic telah membuktikan keperkasaan Thailand dimana dua emas bulutangkis disikat habis. Bahkan Pemain tunggal putri, Sapsiree Taerattanachai menekuk putri China, Deng Xuan 21-14, 21-17 di pertandingan final yang berlangsung di Singapura kemarin (19/8). Sedangkan pemain putranya, Pisit Poodchalat menggenggam emas setelah mengalahkan pemain India, H.S. Pranoy 21-15, 21-16. Sebuah prestasi yang luar biasa buat pemain-pemain Yunior.

Prestasi Thailand tersebut, sebelumnya didahului dengan prestasi-prestasi dunia lainnya. Thailand masih menyimpan Ratchanok Intanon yang tidak bisa berlaga di Youth Olympic karena usianya terlalu muda yakni 15 tahun sedangkan peserta cabang bulutangkis berumur 17-18 tahun. Di usianya yang sangat belia tersebut, Ratchanok telah menjadi yunior terbaik dunia setelah memenangkan kejuaraan dunia yunior 2010. Bahkan, pemain inilah yang menjadi pemain putri Thailand pertama yang berhasil menjuarai kejuaraan dunia junior dua kali berturut-turut. Ia mampu menundukkan pemain-pemain tunggal putri China pada kejuaraan dunia junior.

Jika di tahun 2009, Ratchanok menjadi juara dengan menundukkan rekan senegaranya Porntip Buranaprasertsuk, maka di tahun 2010 ia mampu menjadi juara dengan menundukkan juara Asia Junior 2010 Suo Di dari China. Di kejuaraan Vietnam International Challenge 2009, sebelum ia menggondol gelar juara, empat tunggal putri Indonesia di hajarnya. Linda Weni Fanetri dikalahkannya di babak kedua. Dibabak perempat final, ganti Aprilia Yuswandari. Di semifinal, Maria Febe Kusumastuti menyerah. Di partai puncak Maria Elfira Christina pun tidak dapat berbuat banyak. Maria Elfira kalah dua set dengan 18-21, 14-21. Sementara rekor pertemuannya dengan Febby Angguni masih imbang 1-1. Febby menang di turnamen Smiling Fish International series 2008, sementara Ratchanok menang pada kejuaraan Singapore Asian Satelite 2008 dengan 21-15, 16-21, 21-15. Saat ini Ratchanok berada pada peringkat 76 dunia, per 13 Agustus 2010.

Pemain yunior putri lainnya Porntip Buranaprasertsuk menjadi pemain peringkat kedua tertinggi di negaranya. Per 13 Agustus 2010, ia bercokol di peringkat 31 BWF. Porntip merupakan jebolan kejuaraan dunia junior tahun 2008, saat itu prestasi terbaiknya menjadi semifinalis dan hanya kalah dari Wang Shixian, pemain China yang telah mentas lebih dulu di dunia bulutangkis. Di kejuaraan yang sama, pemain harapan Indonesia Ana Rovita pernah menyerah di babak kedua dengan 13-21, 20-22. Di tahun 2009, prestasinya di kejuaraan dunia Junior meningkat. Ia berhasil menyodok di partai puncak sebelum di tundukkan rekan senegaranya Ratchanok Intanon.

Sementara di bagian putra, selain Pisit, Thailand masih mempunyai amunisi pemain Yunior, Prinyawat Thongnuam. Pemain inilah yang mengalahkan dua yunior terbaik Indonesia saat ini pada turnamen Internasional Tangkas Alfamart Open 2010. Di semifinal, Prinyawat mengalahkan Riyanto Subagja dengan 21-16, 21-11 dan kemudian di final mengalahkan Evert Sukamta 21-15 13-21 21-11.

Kehadiran lima pemain pemain yunior Thailand tersebut ke pentas dunia menjadi catatan penting bagi negara lain. Bukan tidak mungkin mereka akan berjaya di Olimpiade 2012 atau 2016. Indonesia sendiri sebagai tetangga dekat Thailand harus segera berbenah untuk tetap menancapkan kukunya sebagai yang terbaik di Asia Tenggara, Asia maupun dunia. (Hendri Kustian / Arief Rachman)

Sumber : http://www.bulutangkis.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=6488