Kebanggaan atas keberhasilan Indonesia mempertahankan tradisi emas Olimpiade masih tersimpan erat disanubari masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dalam survey sebuah program Metro TV yang menempatkan kemenangan di Olimpiade sebagai sesuatu yang paling membanggakan. Berikut kutipan hasil survey acara Metro 10 terhadap peristiwa yang paling membanggakan tersebut :
1. Kemenangan Bulutangkis Indonesia di Olimpiade : 110 responden
2. Proklamasi Kemerdekaan : 107
3. Kemenangan di Olimpiade Sain Internasional : 39
4. Wisata yang beragam : 26
5. Sumber daya alam yang kaya : 24
6. Chris Jhon yang berjaya di Tinju : 20
7. Swasembada pangan masa orde baru : 13
8. Reformasi 1998 : 12
9. Penyelesaian konflik di daerah : 11
10. Sumpah Pemuda :11
Kebanggaan yang besar dari masyarakat Indonesia ini sudah seharusnya terus dipertahankan. Insan olahraga Indonesia sudah mencanangkan agar tradisi emas ini tetap berlanjut pada Olimpiade berikutnya yang akan berlangsung di London 2012. Pemerintah telah mencanangkan Program Atlet Unggulan (PAL) untuk mendukung tujuan tersebut. Khusus untuk bulutangkis, PBSI membuat program sendiri yang tergabung dalam Pelatnas Pratama untuk pemain yunior disamping pemain-pemain utama Pelatnas. Walaupun ada kemungkinan terjadi perombakan sistem setelah pergantian pengurus di bawah komandan yang baru Bp. Djoko Santoso.
Disamping target utama Olimpiade 2012, terdapat sasaran antara yang cukup bergengsi yaitu Olimpiade Yunior 2010. Olimpiade Yunior merupakan agenda baru IOC (International Olympic Committee) selain Olimpiade dan Olimpaide musim dingin. Singapura akan menjadi tuan rumah pada Olimpiade Yunior yang akan digelar untuk perdana tersebut. Keberhasilan Singapura menjadi tuan rumah setelah mengalahkan Moskow dalam pemilihan yang berlangsung awal tahun ini. Olimpiade Yunior diperuntukkan buat atlet yang berusia 14-18 tahun dan mempertandingkan semua cabang yang diperlombakan pada Olimpiade 2012. Hal ini berarti bulutangkis merupakan salah satu cabang akan digelar pertandingannya.
Indonesia sebagai negara besar dicabang bulutangkis sudah seharusnya mencetak tradisi baru sebagai peraih emas Olimpiade Yunior. Untuk mewujudkan keinginan itu maka perlu disiapkan pemain-pemain yang pada tahun 2010 maksimal berumur 18 tahun. Berarti pemain yang bakal berlaga diajang tersebut saat ini maksimal berusia 16 tahun. PBSI harus bekerja keras sejak sekarang untuk meningkat kemampuan atlet Yuniornya.
Berbicara prestasi pemain-pemain terbaik U-16 Indonesia saat ini maka indikatornya bisa dilihat dari hasil kejuaraan asia U-16 di Kuala lumpur awal Agustus lalu. Indonesia yang diperkuat Riyanto Subagya, Kenas Adi Haryanto, Arief Gifar Ramadhan, Ichwan Noor Rizky Susanto, Hafiz Faisal dibagian putra dan Tiara Rosalia, Elizabeth Matindas, Aris Budiarti, Farah Amelia, Dian Fitri memang berhasil membawa satu gelar juara. Namun mengingat ketidakhadiran negara kuat China, maka satu juara dari tujuh nomor merupakan hasil yang kurang menggembirakan. Indonesia yang menjuarai nomor beregu putra tertinggal dari Thailand dan Malaysia yang masing-masing merebut juara pada tiga nomor.
Masih tersedia waktu yang cukup selama dua tahun untuk berbenah. Ajang Olimpiade Yunior 2010 mempunyai posisi yang sangat strategis menuju Olimpiade 2012. Dimana peraih medali emas Olimpiade Yunior 2010 yang dua tahun setelahnya berusia sekitar 20 tahun layak diperhitungkan bisa sukses pada Olimpiade 2012. Jadi pembinaan pemain Indonesia buat olimpiade yunior 2010 merupakan rangcangan sebuah tradisi baru emas Olimpiade Yunior. Lebih dari itu dapat juga merupakan bagian dari usaha mempertahankan tradisi lama pada emas Olimpiade 2012.
Referensi : www.metrotvnews.com/metro10
Ditulis Oleh : Hendri Kustian
Email : hendri_kustian@yahoo.com
Artikel Bulutangkis : http://kolombulutangkis.blogspot.com/
Catatan bulutangkis : http://catatanbulutangkis.blogspot.com/
Wednesday, November 19, 2008
Sepuluh Pemain Terhebat Indonesia
Salah satu fenomena yang terjadi saat ini adalah munculnya berbagai lembaga Survey. Aktivitas survey di tengah masyarakat lebih banyak mengusung tema politik seperti Pilkada dan pemilu serta survey yang berhubungan dengan rating acara televisi. Salah satu acara televisi swasta nasional, Metro TV melalui programnya Metro 10 mengambil tema berbeda pada salah satu episodenya. Pada edisi 17 November 2008, Metro 10 menayangkan survey pendapat masyarakat tentang 10 atlet bulutangkis terhebat. Tema ini memiliki nuansa tersendiri disaat hiruk pikuk politik di penjuru tanah air tetapi masih ada lembaga yang mau menyelenggarakan survey mengenai olahraga bulutangkis.
Menentukan pebulutangkis Indonesia terhebat sepanjang sejarah tentulah tidak mudah. Apalagi kalau ukuran penentuannya dihitung dari prestasi yang pernah dibuat sang pemain. Jika ditinjau dari sisi masa jaya pemain maka kita akan sepakat bahwa Rudy Hartono yang paling hebat. Dasarnya adalah prestasi Rudy yang menjuarai All England sebanyak delapan kali dimana hal ini tercatat dalam Guinnes Book of Record. Rudy mulai dikenal dunia ketika menjuarai All England tahun 1968 dan menutup prestasi besarnya dengan menjadi Juara Dunia tahun 1980. Berarti Rudy menempatkan dirinya dijajaran atas bulutangkis dunia selama 12 tahun. Mengikuti prestasi Rudy dicatat pasangan ganda putra Tjun Tjun / Johan Wahyudi sebagai pemegang All England enam kali plus juara dunia satu kali. Namun prestasi Rudy, Tjun Tjun dan Johan Wahyudi terasa sedikit kurang karena saat itu tidak mendapat tantangan dari negara raksasa bulutangkis lainnya, China. Kondisi politik Internasional membuat China tidak tergabung dalam organisasi bulutangkis dunia, IBF (Sekarang BWF). Kekurangan lainnya adalah belum dipertandingkannya bulutangkis pada pesta akbar olahraga dunia Olimpiade yang membuat pemain hebat saat itu tidak dapat menunjukkan prestasi di ajang tersebut.
Juara Olimpiade dan juara dunia layak menjadi nominasi pemain terhebat. Dari ajang Olimpiade tercatat nama-nama seperti Alan Budi Kusuma, Susi Susanti, Ricky Subagja, Rexy Mainaky, Chandra Wijaya, Tony Gunawan, Taufik Hidayat, Markis Kido dan Hendra Setiawan. Dari nama-nama tersebut Susi Susanti dan Ricky / Rexy merupakan pemain yang meraih gelar paling banyak dan paling lengkap. Hampir semua turnamen bergengsi selain merekah rengkuh, mulai dari Olimpiade, All England, Jepang Open, Indonesia Open dan Grand Prix Final. Khusus buat Susi, gelarnya terasa kurang lengkap karena gagal meraih medali emas Asian Games. Di ajang kejuaraan dunia, selain nama-nama tersebut diatas layak dikedepankan nama Icuk Sugiarto. Icuk meraih juara dunia tahun 1983 pada saat prestasi bulutangkis Indonesia sedang terpuruk dan kalah pamor dari pendatang baru, China. Diluar nama tersebut masih ada Liem Swie King yang meraih tiga kali juara All England dan Hariyanto Arbi yang dua kali juara All England plus juara dunia.
Pertimbangan-pertimbangan prestasi tentu menjadi ukuran utama dalam memilih pemain terhebat. Tetapi ketika pertanyaan tersebut dilontarkan ke masyarakat umum maka jawabannya akan sangat bervariasi. Minimnya ulasan-ulasan mengenai bulutangkis di media-media besar baik cetak maupun televisi membuat jawaban dari masyarakat pun tertuju kepada sosok yang lebih dikenal. Pada survey yang dilakukan Litbang Media Group yang mengambil sampel di enam kota besar (Jakarta, Medan, Bandung, Yogyakarta, Makasar dan Surabaya) ternyata tertuju pada nama Taufik Hidayat. Pemain yang disebut-sebut sebagai pemain yang memiliki teknik bermain terbaik di dunia ini dipilih oleh 55 % responden. Berikut hasil survey yang dikutip dari program metro 10 mengenai 10 pemain terhebat :
1. Taufik Hidayat : dipilih 264 responden
2. Susi Susanti : 214
3. Rudy Hartono : 156
4. Alan Budi Kusuma : 78
5. Liem Swie King : 70
6. Icuk Sugiarto : 40
7. Ricky Subagya : 25
8. Christian Hadinata : 14
9. Sony Dwi Kuncoro : 14
10. Ivana Lie : 11
Dari survey tersebut tidak terlihat nama-nama pembuat sejarah seperti Tan Joe Hoek (Pemain pertama Juara All England), Ferry Sonneville bahkan Tjun Tjun / Johan Wahyudi tidak termasuk didalamnya. Seharusnya survey yang berhubungan dengan prestasi pebulutangkis sebaiknya memilih responden pada kalangan bulutangkis sendiri sehingga jajak pendapatnya lebih akurat. Tetapi bagaimanapun juga survey seperti ini bisa menjadi masukan buat banyak pihak akan minimnya publikasi pemain-pemain hebat negeri ini. Padahal dalam survey episode lainnya mengenai 10 peristiwa yang paling membanggakan bagi masyarakat Indonesia, ternyata yang menempati urutan pertama adalah kemenangan bulutangkis Indonesia di Olimpiade. Peristiwa tersebut mengalahkan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan (urutan kedua), reformasi 1998 (urutan delapan) bahkan sumpah pemuda (urutan sepuluh).
Masyarakat melalui sampel yang dipilih ternyata memberikan apresiasi yang tinggi terhadap bulutangkis Indonesia. Sayangnya secara umum masyarakat kita kurang mengenal jagoan-jagoan bulutangkis masa lalu.
Referensi : www.metroTVnew.com/metro10
Published : www.badminton-indonesia.com (17 November 2008)
Ditulis Oleh : Hendri Kustian
Email : hendri_kustian@yahoo.com
Artikel Bulutangkis : http://kolombulutangkis.blogspot.com/
Catatan bulutangkis : http://catatanbulutangkis.blogspot.com/
Menentukan pebulutangkis Indonesia terhebat sepanjang sejarah tentulah tidak mudah. Apalagi kalau ukuran penentuannya dihitung dari prestasi yang pernah dibuat sang pemain. Jika ditinjau dari sisi masa jaya pemain maka kita akan sepakat bahwa Rudy Hartono yang paling hebat. Dasarnya adalah prestasi Rudy yang menjuarai All England sebanyak delapan kali dimana hal ini tercatat dalam Guinnes Book of Record. Rudy mulai dikenal dunia ketika menjuarai All England tahun 1968 dan menutup prestasi besarnya dengan menjadi Juara Dunia tahun 1980. Berarti Rudy menempatkan dirinya dijajaran atas bulutangkis dunia selama 12 tahun. Mengikuti prestasi Rudy dicatat pasangan ganda putra Tjun Tjun / Johan Wahyudi sebagai pemegang All England enam kali plus juara dunia satu kali. Namun prestasi Rudy, Tjun Tjun dan Johan Wahyudi terasa sedikit kurang karena saat itu tidak mendapat tantangan dari negara raksasa bulutangkis lainnya, China. Kondisi politik Internasional membuat China tidak tergabung dalam organisasi bulutangkis dunia, IBF (Sekarang BWF). Kekurangan lainnya adalah belum dipertandingkannya bulutangkis pada pesta akbar olahraga dunia Olimpiade yang membuat pemain hebat saat itu tidak dapat menunjukkan prestasi di ajang tersebut.
Juara Olimpiade dan juara dunia layak menjadi nominasi pemain terhebat. Dari ajang Olimpiade tercatat nama-nama seperti Alan Budi Kusuma, Susi Susanti, Ricky Subagja, Rexy Mainaky, Chandra Wijaya, Tony Gunawan, Taufik Hidayat, Markis Kido dan Hendra Setiawan. Dari nama-nama tersebut Susi Susanti dan Ricky / Rexy merupakan pemain yang meraih gelar paling banyak dan paling lengkap. Hampir semua turnamen bergengsi selain merekah rengkuh, mulai dari Olimpiade, All England, Jepang Open, Indonesia Open dan Grand Prix Final. Khusus buat Susi, gelarnya terasa kurang lengkap karena gagal meraih medali emas Asian Games. Di ajang kejuaraan dunia, selain nama-nama tersebut diatas layak dikedepankan nama Icuk Sugiarto. Icuk meraih juara dunia tahun 1983 pada saat prestasi bulutangkis Indonesia sedang terpuruk dan kalah pamor dari pendatang baru, China. Diluar nama tersebut masih ada Liem Swie King yang meraih tiga kali juara All England dan Hariyanto Arbi yang dua kali juara All England plus juara dunia.
Pertimbangan-pertimbangan prestasi tentu menjadi ukuran utama dalam memilih pemain terhebat. Tetapi ketika pertanyaan tersebut dilontarkan ke masyarakat umum maka jawabannya akan sangat bervariasi. Minimnya ulasan-ulasan mengenai bulutangkis di media-media besar baik cetak maupun televisi membuat jawaban dari masyarakat pun tertuju kepada sosok yang lebih dikenal. Pada survey yang dilakukan Litbang Media Group yang mengambil sampel di enam kota besar (Jakarta, Medan, Bandung, Yogyakarta, Makasar dan Surabaya) ternyata tertuju pada nama Taufik Hidayat. Pemain yang disebut-sebut sebagai pemain yang memiliki teknik bermain terbaik di dunia ini dipilih oleh 55 % responden. Berikut hasil survey yang dikutip dari program metro 10 mengenai 10 pemain terhebat :
1. Taufik Hidayat : dipilih 264 responden
2. Susi Susanti : 214
3. Rudy Hartono : 156
4. Alan Budi Kusuma : 78
5. Liem Swie King : 70
6. Icuk Sugiarto : 40
7. Ricky Subagya : 25
8. Christian Hadinata : 14
9. Sony Dwi Kuncoro : 14
10. Ivana Lie : 11
Dari survey tersebut tidak terlihat nama-nama pembuat sejarah seperti Tan Joe Hoek (Pemain pertama Juara All England), Ferry Sonneville bahkan Tjun Tjun / Johan Wahyudi tidak termasuk didalamnya. Seharusnya survey yang berhubungan dengan prestasi pebulutangkis sebaiknya memilih responden pada kalangan bulutangkis sendiri sehingga jajak pendapatnya lebih akurat. Tetapi bagaimanapun juga survey seperti ini bisa menjadi masukan buat banyak pihak akan minimnya publikasi pemain-pemain hebat negeri ini. Padahal dalam survey episode lainnya mengenai 10 peristiwa yang paling membanggakan bagi masyarakat Indonesia, ternyata yang menempati urutan pertama adalah kemenangan bulutangkis Indonesia di Olimpiade. Peristiwa tersebut mengalahkan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan (urutan kedua), reformasi 1998 (urutan delapan) bahkan sumpah pemuda (urutan sepuluh).
Masyarakat melalui sampel yang dipilih ternyata memberikan apresiasi yang tinggi terhadap bulutangkis Indonesia. Sayangnya secara umum masyarakat kita kurang mengenal jagoan-jagoan bulutangkis masa lalu.
Referensi : www.metroTVnew.com/metro10
Published : www.badminton-indonesia.com (17 November 2008)
Ditulis Oleh : Hendri Kustian
Email : hendri_kustian@yahoo.com
Artikel Bulutangkis : http://kolombulutangkis.blogspot.com/
Catatan bulutangkis : http://catatanbulutangkis.blogspot.com/
Subscribe to:
Posts (Atom)