Wednesday, October 8, 2008

EKSISTENSI DAERAH LUAR JAWA PADA CABANG BULUTANGKIS PON
Written by : Hendri Kustian

Pulau Jawa diakui basis pembinaan bulutangkis Indonesia. Ini dapat terlihat dengan kasat mata dari prestasi yang dibuat pemain-pemain dari pulau ini. Apalagi klub-klub besar yang melahirkan atlet kelas dunia bercokol di pulau Jawa. Jaya Raya dan Tangkas Jakarta, SGS Bandung, Djarum Kudus dan Suryanaga Surabaya membidani lahirnya talenta-talenta kelas dunia. Dengan reputasi tersebut maka bisa dimaklumi medali-medali cabang olahraga bulutangkis PON jatuh pada pemain-pemain dari pulau dengan penduduk terpadat di Indonesia ini.
Bagaimana dengan prestasi provinsi diluar pulau Jawa? Prestasi atlet luar Jawa masih jauh tertinggal dari atlet dari provinsi di Jawa. Selama enam belas kali penyelenggaraan PON, baru tiga emas yang lolos dari gengaman atlet-atlet Pulau Jawa. Tiga emas tersebut tersebar pada tiga provinsi yang berbeda. Sumatera Utara merupakan provinsi luar Jawa pertama yang meraih emas setelah pasangan ganda putrinya Oei Lin Nio / Rosnida Nasution menundukkan Corry Kawilarang / Thio Kim Ing (Sulsel) di final PON IV tahun 1957 di Makasar. Pada PON sebelumnya pasangan Oei Lin Nio / Rosnida Nasution ini hanya meraih perak. Medali perak juga disumbangkan Oei Lin Nio dua kali berturut-turut dinomor tunggal putri tahun 1953 dan 1957. Setelah itu prestasi Sumut menurun setelah hanya sempat sekali menambah medali perunggu pada PON 1961 melalui pasangan ganda campuran B. Siregar / Rosnida Nasution. Tetapi catatan prestasi Sumatera Utara masih kalah pamor dengan nama tokoh bulutangkis asal daerah tersebut. Dia adalah bapak bulutangkis Indonesia, Sudirman yang namanya diabadikan pada piala dunia beregu campuran. Beliau dilahirkan disebuah kota di Sumatera Utara yaitu Pematang Siantar.
Prestasi Sulawesi Selatan bisa dikatakan salah satu provinsi yang terbaik diluar pulau Jawa. Pemainnya Corry Kawilarang tidak hanya merebut perak ganda putri tetapi juga meraih medali perunggu tunggal putri PON IV Makasar. Gagal menyumbangkan emas didepan publiknya sendiri berhasil ditebus Corry Kawilarang empat tahun berikutnya. Pada PON V di Bandung tahun 1961, Corry merebut medali emas tunggal putri setelah di final menang dari wakil Jawa Timur, Minarni. Berikutnya, pada PON VII tahun 1969, Sulsel merebut dua medali perak melalui Nur Haenah ditunggal putri dan Nur Haenah / Corry. K pada nomor ganda putri. Generasi tahun 80-an ikut menyumbang perbendaharaan medali Sulsel. Medali perunggu beregu putri PON XI 1985 dan medali perunggu ganda putri melalui Rosiana Tendian / Ratih K berhasil diraih. Setelah itu prestasi bulutangkis Sulsel seperti hilang di telan bumi.
Sulawesi Utara berhasil memecah kebuntuannya pada medali emas bulutangkis setelah pasangan ganda putri Lilyana Natsir / Nathalia Poluakan secara mengejutkan menang dari seniornya Jo Novita / Vita Marissa (DKI) pada PON XVI tahun 2004 di Palembang. Sebenarnya Sulawesi Utara merupakan penghasil pemain nasional. Selain Lilyana dan Nathalia masih ada Greysia Polii yang juga diperebutkan oleh Jawa Barat. Sebelumnya Sulut juga mempunyai Deyana Lomban yang mempunyai prestasi cukup baik ditingkat Internasional. Untuk level PON Sulut sudah pernah meraih medali pada tahun 1954 walaupun hanya medali perunggu melalui pasangan ganda campuran A. Gosin / J Dengah.
Selain ketiga provinsi tersebut prestasi tim luar Jawa masih belum terlihat. Ketimpangan kemajuan bulutangkis di Jawa dan Non Jawa bisa dimaklumi karena pulau Jawa mempunyai fasilitas lebih baik dan dukungan klub-klub besar. Akibatnya atlet daerah luar Jawa mengalami kendala minimnya mitra latih yang berkualitas. Untuk mengatasi hal ini PBSI pernah merancang program Desentralisasi Pelatnas. Sayangnya sampai saat ini, program tersebut masih berbentuk wacana. Pemerataan prestasi ke seluruh daerah akan bernilai positif bagi pembinaan bulutangkis itu sendiri. Selain itu cabang bulutangkis PON menjadi lebih kompetitif karena perimbangan kekuatan antar daerah peserta cabang ini.

Published :

Tabloid Smash edisi 1 (Juli 2008)

No comments: