Wednesday, October 8, 2008

Menjelang Turnamen di Negeri Leluhur Bulutangkis

Setelah tahun lalu gagal terlaksana karena ledakan bom, akhirnya 1-6 April ini turnamen bulutangkis India terbuka diselenggarakan di kota Hyderabad. Turnamen ini mempunyai arti penting bukan hanya bagi pemain-pemain yang berburu tiket menuju Olimpiade Beijing tetapi juga buat perbulutangkisan India sendiri. Dalam sejarah penyelenggaraan turnamen bulutangkis, India belum begitu di kenal. Selama ini India hanya menyelenggarakan turnamen-turnamen kecil sekelas satelit. Prestasi negeri yang terkenal dengan seribu dewa ini juga jarang melahirkan penguasa bulutangkis dunia.

Meskipun minim pengalaman sebagai penyelenggara turnamen besar bulutangkis tetapi India bisa disebut sebagai salah satu leluhurnya cabang olahraga ini. Dalam buku Sejarah bulutangkis Indonesia yang mengutip Encyclopidia Britanicca edisi tahun 1911 menulis tentang bulutangkis :"Permainan ini tampaknya muncul di Ingrris sekitar tahun 1873, tetapi sebelumnya dimainkan di India yang saat itu masih populer". Keterangan tersebut menjadikan tanda tanya besar Inggris atau India yang merupakan asal muasal bulutangkis.

Saat itu permainan bulutangkis di India dikenal dengan nama "POONA". Poona yang merupakan permainan cepat sangat menarik bagi perwira-perwira Inggris yang menjajah negeri itu. Mereka membawa Poona ke Inggris yang kemudian dikenal dengan nama Badminton. Akhirnya Inggris berperan menyebarkan bulutangkis ke seluruh penjuru dunia. Menurut buku Sejarah Bulutangkis Indonesia, di India sendiri terjadi perkembangan yang luar biasa. Demikian favoritnya membuat orang lupa ke Gereja untuk memainkan permainan ini di lapangan terbuka yang dikenal dengan 'Sunday Badminton'. Badminton dimainkan di Madras, Calcutta dan Bombay. Setelah perang dunia I, perkembangan badminton di India mulai melambat apalagi kalau dibandingkan dengan jajahan Inggris lainnya, Malaya (Malaysia).

Secara umum prestasi India terbilang kurang begitu bersinar di percaturan bulutangkis Internasional. Akan tetapi bukan berarti India tidak pernah mencetak pemain bintang. Beberapa kali muncul bintang bulutangkis India yang walaupun tidak bertahan lama tapi mencetak prestasi cukup baik. Di era 60-an, pemain putra India Dinnas Kanna berhasil keluar dari tekanan pemain Malaysia dan Thailand untuk merebut gelar juara Asia tahun 1965. Kemudian juga terdapat nama Seyd Modi yang menjadi juara Rusia terbuka tahun 1985 dan pesta olahraga persemakmuran, Commanwelth Games 1982. Dibagian putri, pemain India yang sempat muncul ke permukaan adalah Popat Aparna dengan prestasi terbaik sebagai juara Perancis Terbuka 1998. Kemudian disusul oleh Saina Nehwal yang menjuarai Grand Prix berbintang empat Philipina Terbuka tahun 2006 setelah di final menundukkan pemain Malaysia Wong Pei Julia. Pada perempat final Saina mengalahkan jagoan Jerman asal China, Xu Huaiwen.

Prestasi yang paling fenomenal bagi India dicetak oleh dua pemain putra yang berbeda generasi yakni Prakas Padukone dan Pulilla Gophicand. Tahun 1980, Prakash Padukone berhasil menjuarai turnamen bergengsi All England dengan mengalahkan jagoan Indonesia, Liem Swie King. Prestasi lain pemain yang merupakan ayah dari artis Deepika Padukone ini diantaranya menjadi juara Belanda Terbuka 1982, Swedia Terbuka 1980, Denmark Terbuka 1979 dan Commanwelt Games 1978. Jejak Prakash sebagai kampium di All England diikuti juniornya Pulella Gophicand yang menjadi juara tahun 2001. Pemain kelahiran tahun 1973 tersebut mengalahkan andalan China, Cheng Hong di babak akhir.

Pada turnamen India terbuka tahun ini, India mengandal trio tunggal Anup Sridhar, Chetan Anand dan Anand Pawar. Tahun lalu Anup berhasil masuk 8 besar kejuaraan dunia sebelum takluk dari sang juara, Lin Dan. Tetapi pada babak sebelumnya Anup mengkandaskan andalan Indonesia, Taufik Hidayat. Sedangkan rekannya Anand Pawar menunjukkan prestasi cukup baik awal tahun ini dengan meraih juara di turnamen-turnamen kecil di Eropa. Gelar juara diperoleh pada turnamen Portugesse International dengan mengalahkan pemain Inggris Carl Baxter 21-15 21-8. Gelar berikutnya didapat pada turnamen Austrian International. Dia berhasil menjadi juara diantara pemenang dari negara besar bulutangkis dimana gelar juara ganda putra direbut Frans Kurniawan / Rendra Wijaya (INA) dan tiga gelar lainnya diboyong China. Sementara itu dibagian putri, India masih bertumpu pada Saina Nehwal. Penampilan Saina pada India Open mempunyai arti tersendiri karena diselenggarakan di kota tempat kelahirannya,Hyderabad. Penampilan pemain-pemain tuan rumah ini menarik untuk ditunggu apakah mereka mampu membuat kejutan sekaligus mengingatkan dunia bahwa India adalah leluhur bulutangkis. Semua nya akan terjawab lewat penampilan mereka minggu ini.


Published :
www.bulutangkis.com (01 April 2008)
www.badminton-indonesia.com (02 April 2008)

No comments: